Old school Easter eggs.

chapter 266 : Bersembunyi dari Matahari

Tidak adakah yang bisa dilakukan Rukia!?

aero menyerang!!

Aero: "Ayo..."
Aero: "Bersiaplah..."
Aero: "Kuchiki."

Meskipun hati dirundung keraguan-----tarian akan terus berlanjut, dan ujung pedang akan tetap teguh!


aero menyerang dengan tombak, rukia berhasil menangkis serangan, aero memutarkan tombak dan menyerang kembali ke sisi bawah rukia..

rukia melompat, aero memutar tobak dan menyerang lagi ke arah atas, rukia menahan sabetan tombak aero menggunakan pedang..

Tepat di depan rukia muncul gelombang yang di akibatkan tombak aero menghempaskan tubuh rukia..

Rukia:... sudut tinggi yang khas
Rukia: Teknik tombak yang mengingatkan pada tarian. Menggunakan satu pergelangan tangan sebagai sumbu, berfokus pada perputaran...
Ruka: Dan...

Aero bersiap menyerang dan berlari menuju rukia

Rukia: Menggunakan gelombang yang diciptakan sepanjang serangan tombak. Menghancurkan lawan...
Rukia: Itu semua, tidak diragukan lagi, gerakan milik Kaien-dono... Walaupun pikiranku berusaha keras untuk menyangkalnya.
Rukia: Mataku... Rukia: Tubuhku...
Rukia: Terus meneriakkan kenyataan yang terpampang di hadapanku, bahwa pria ini adalah Kaien-dono... Rukia: Sial!!
Rukia: Yakinlah! Bukan pada pria di hadapanku ini. Tapi pada Kaien-dono yang ada di dalam ingatanku!
Rukia: Yang mengajariku cara bertarung, dan memberiku tempat dimana aku merasa diterima.
Rukia: Kaien-dono yang seperti itu...


aero mengibaskan tombaknya dan berhasil membuang pedang rukia

Aero: "Sudah berakhir."

rukia langsung menyerang tepat di hadapan aero

Rukia: "Hadou 33!"
Rukia: "Soukatsui!!!" (Soukatsui = Hantaman api biru)


aero dengan mudah menghindar

Aero: "tanpa mengucapkan mantera, kau benar-benar sudah berkembang pesat. Aku sangat terkejut. Tapi itu tetap belum cukup untuk mengalah-"


aero menengok ke belakang dan menatap lubang di dinding yang tercipta akibat serangan rukia.
aero melompat ke atas dinding

Rukia:... Apa yang terjadi?
Rukia: Kenapa dia lari menghindar?
Rukia: Sekarang ini, setelah mengelak dari kidou-ku, pertahananku sama sekali lengah, kalau dia mau membunuhku, dia hanya membutuhkan satu serangan...
Aero: "Ikuti aku."
Rukia: Benar. Kalau kupikir lagi, sejak awal, ada satu hal yang tidak masuk akal.
Rukia: Dia bukan Kaien-dono.
Aero: Semua yang tempat yang terkena sinar dari langit biru, diawasi oleh Aizen.
Rukia: Semua perkataannya adalah kebohongan. Itu artinya...
Rukia: Kenapa dia dengan sengaja membawaku kemari dan melepaskan topengnya?
Aero: "Aku tidak suka sinar matahari."
Rukia: Aku tidak berniat mempercayai kata-katanya. Tapi...
Rukia: Tidak ada salahnya mencobanya!!

rukia menyerang aero kembali

Rukia: "Bakudou 4... Hainawa!" (Hainawa = Tali yang merayap.)


rukia mengeluarkan tali yang melilit di tangan dan tombak aero

Aero: "Akh!!"
Aero: "Apa yang kau lakukan, Kuchiki?! Menggunakan gerakan semacam itu untuk mengulur waktu..."

rukia mengucapkan mantra

Rukia: "Topeng darah dan daging. Semua bersatu. Sayap-sayap yang mengipas. Dia yang dianugerahi nama seorang pria. Kereta guntur. Jembatan roda yang berputar. Bersama cahaya, membelah menjadi enam bahagian."
Aero: "Mantera ganda!?"
Rukia: "Di dinding api biru, terpahat lotus kembar. Di ngarai lautan api, menunggu di nirwana kejauhan."
Rukia: "Bakudou 61..."
Rukia: "Rikujou Kourou." (Rikujou Kourou = Penjara cahaya enam jeruji)


badan aero tejepit enam jeruji besar

Aero: "Sial!!"
Rukia: "Hadou 63... Souren Soukatsui!!" (Souren = Lotus kembar)
Aero: "aa.Oa. Oooooooooooooooooaaaaaaaaaaaah!"


kepala aero berubah menjadi tabung terisi air dan di dalamnya terdapat dua pepala hollow

Rukia: "Ka... ka... kau ini apa!?"
Aero: "Cih, akhirnya keluar juga..."
Aero: "atidak ada pilihan lain. Perkenankan aku memperkenalkan diriku."
Aero: "Kami adalah Noveno Espada. Aaroniiro Arurueri!!!

Wajah' yang tersingkap!! Tetapi... ada dua!!

home
online : 6


copyright by : itachiwap